Catatan Orang Sukses

By Tuesday, July 29, 2014


"Yang penting selesai, daripada gak ngerjain"

Sepotong kalimat yang sering diucapkan para pelajar masa kini, salah satunya gue.
Sebenarnya inspirasi menulis postingan ini, ya dari teman sebelah gue.

"Lu tau Thomas Alva Edison?"
"Tau"
"Lu tau dia penemu apa?"
"Nggak"
"Bagus, kita sama-sama nggak tau !"

Berlanjut ke kisah Einstein, orang pintar yang kita tak pernah tau kisah kecilnya.
Belajar dari Albert Einstein yang pernah berhenti sekolah, karena kebodohannya. Namun akhirnya dia bisa menjadi seorang Ilmuwan, karen ia belajara dari kebodohannya sendiri. Intinya sebagian besar orang sukses adalah orang yang masa kecilnya dikenal sebagau orang bodoh.

Mengerjakan sesuatu tanpa melalui suatu proses, sama saja dengan pergi ke suatu tempat tanpa menikmati pemandangan di perjalanan. Bukan karena tugas yang susah, kita membuat prinsip "Yang penting selesai, daripada gak ngerjain". Justru keuntungan berpihak kepada mereka yang mengikuti alur suatu proses yang tidak mudah. Buka sebuah proses instan yang dapat dibayar dengan uang atau bermain game dengan cheat untuk mendapatkan banyak koin. Bayangkan saja jika kita melalui proses yang rumit itu, berarti kita sudah menikmati masa depan yang kita ciptakan sendiri. Masa depan yang telah kita tentukan dari awal. *tumben pinter

Sudahlah, itu hanya pembukaan postingan ini saja.
Gue paling setuju kalo ada yang bilang, kesuksesan bukan untuk orang pintar saja. Berarti ada kesempatan buat gue dan teman-teman gue yang sering ngobrol waktu jam pelajaran MTK sama FISIKA. 
Sekarang coba deh flashback masa lalu lo. Bayangin lo dulu pernah berusaha keras buat menyeimbangkan antara tombol on dan off. Lu pasti pernah menutup pintu kulkas terus menerus, hanya untuk meihat lampunya mati. Yakin lah orang sukses pasti pernah melakukannya, khususnya gue.  

***

Munculnya kegagalan dikarenakan keberhasilan yang tidak muncul. Bahkan penemu terkemuka Thomas Alva Edison pernah mengatakan "Genius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat". Dia mengalami seribu kali kegagalan, namun keberhasilan yang sudah didepan mata tidak pernah disia-siakan.


Dengan begitu dia berhasil menciptakan sebuah bola lampu yang masih kita gunakan sampe sekarang.

"Ayah, !"
"Iya, nak ?"
"Bukankah seorang Ayah lebih hebat, daripada anaknya?"
"Ya iyalah !"
"Lalu, yang menemukan bola lampu siapa?"
"Thomas Alva Edison, dong."
"Kenapa bukan Ayahnya,?"
*tiktoktiktok*









Sumber inspirasi :
- Adrian Priabdi *ngakunya Adrian Jr

You Might Also Like

1 comments

Berikan komentar Anda!